Paragraf adalah kumpulan beberapa kalimat yang mengandung pemikiran pokok. Di dalam paragraf ada kalimat utama dan kalimat penjelas. Ada beberapa jenis paragraf dengan teladan pengembangan berlainan yang memungkinkan peletakan kalimat utama yang berlawanan-beda. Kalimat utama mampu ditaruh di permulaan, di tengah, ataupun di simpulan suatu paragraf. Jenis paragrafnya mampu dilihat di video ini terlebih dahulu.
Jenis paragraf menurut letak kalimat utama.
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif atau deduksi merupakan paragraf yang kalimat terutama terletak di permulaan paragraf.
Contoh:
Lahan pertanian di Pulau Jawa kian menyempit. Hal ini dikarenakan jumlah masyarakatyang makin usang kian bertambah. Populasi masyarakatyang bertambah menimbulkan pembangunan bertambah banyak. Pembangunan rumah tinggal maupun kawasan usaha menggusur lahan pertanian. Sekarang banyak ditemui, sawah-sawah yang bukan ditanami padi, melainkan ditanami tembok-tembok beton perumahan.
Paragraf di atas tergolong paragraf deduktif sebab kalimat utama terletak di awal paragraf, yakni “Lahan pertanian di Pulau Jawa makin menyempit”.
Baca juga: 10 Contoh Paragraf Deduktif
2. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif ialah paragraf dengan kalimat utama terletak di tengah-tengah paragraf.
Contoh:
Kekurangan mengonsumsi sayuran hijau mampu menyebabkan tubuh lesu sebab kekurangan vitamin. Daya tahan badan pun berkurangan sebab hal tersebut. Jika demikian, penyakit mampu dengan gampang masuk menyerang tubuh. Kurang mengonsumsi sayuran hijau mampu berisiko negatif bagi badan. Serat dalam sayuran hijau dapat memperlancar metabolisme tubuh. Tidak sedikit orang sembelit karena kurang mengonsumsi sayuran hijau.
Paragraf di atas termasuk paragraf ineratif karena kalimat utama terletak di tengah paragraf, ialah “Kurang mengonsumsi sayuran hijau bisa berisiko negatif bagi badan”.
Baca juga: 10 Contoh Paragraf Ineratif
3. Paragraf Induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat terutama terletak di simpulan paragraf.
Contoh:
Siswa sering tidak konsentrasi dikala mencar ilmu di dalam kelas. Kondisi ruangan yang tidak tenteram turut memengaruhi proses pembelajaran di kelas. Kemampuan guru menyampaikan materi yang kurang profesional pun menimbulkan siswa malas mengikuti pembelajaran. Kurangnya kesadaran berguru mandiri pada siswa juga turut memperparah tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Itulah beberapa penyebab nilai siswa turun di sekolah ini.
Paragraf di atas tergolong paragraf induktif sebab kalimat utama terletak di akhir paragraf, yakni “Itulah beberapa penyebab nilai siswa turun di sekolah ini”.
Baca juga: 10 Contoh Paragraf Induktif
4. Paragraf campuran
Paragraf gabungan ialah paragraf yang kalimat khususnya ada di dua bagian. Biasanya kalimat utama paragraf dengan jenis ini ditaruh di bab permulaan dan final paragraf. Sebenarnya dua kalimat utama di dua bab itu sama, tetapi disajikan dengan kata-kata yang berbeda untuk penitikberatan inti dilema.
Siswa mesti rajin membaca buku. Dengan tekun membaca buku, wawasan siswa akan bertambah banyak. Semakin banyak gosip yang diserap siswa, maka ia akan lebih gampang dalam mendapatkan pembelajaran. Dengan banyak membaca, siswa juga kaya kosa kata bahasa. Makara, sudah semestinya kini siswa rajin membaca buku.
Paragraf di atas termasuk paragraf adonan sebab kalimat utama terletak di awal dan final paragraf, yakni “Siswa harus rajin membaca buku” dan “Makara, sudah seharusnya kini siswa bersungguh-sungguh membaca buku”.
Baca juga: 10 Contoh Paragraf Campuran